Op Amp : Comparator
BAHAN PRESENTASI UNTUK MATAKULIAH ELEKTONIKA 2017
DOSEN PENGAMPU : DARWISON, M.T
1. Pendahuluan[kembali]
Ketika rangkaian detektor dengan input Vi ditumpangi oleh noise Vn yang berfrekuensi tinggi seperti gambar 1.1 (a) maka frekuensi output menjadi tidak sama dengan frekuensi input seperti terlihat pada gambar 1.1 (b)
Untuk menghindari pengaruh tegangan noise Vn yang membuat frekuensi output tidak sama dengan frekuensi inputnya maka digunakan rangkaian komparator dengan feedback positif seperti gambar 1.2 (a) dan menjadikan frekuensi output sama dengan frekuensi input walaupun ada terjadi pergeseran fasa seperti terlihat pada gambar 1.2 (b).
Figure 1.2. Rangkaian dan Output
2. Komparator Inverting Dengan Vref = 0 Volt [kembali]
Rangkaian komparator inverting dengan tegangan input Vi berupa gelombang segitiga dan tegangan referensi Vref = 0 Volt adalah seperti gambar 2.1.
Figure 2.1. Rangkaian komparator inverting
Untuk menghitung berapa tegangan ambang VUT(Upper Threshold Voltage) atau VLT(Lower Threshold Voltage) maka lakukan pemisalan kondisi tegangan output VO sama dengan +Vsat atau –Vsat. Misalkan tegangan output VO = +Vsat seperti gambar 2.2 maka dapat dihitung tegangan ambang atas VUT:
Figure 2.2. Rangkaian komparator inverting saat VO = +Vsat
Misalkan tegangan output VO = -Vsat seperti gambar 2.3 maka dapat dihitung tegangan ambang bawah VLT:
Figure 2.3. Rangkaian komparator inverting saat VO = -Vsat
Bentuk gelombang tegangan output VO adalah seperti pada gambar 2.4 (a) dan karakteristik I-O seperti pada gambar 2.4 (b).
Figure 2.4. Output Pada Osiloskop
3. Komparator Inverting Dengan Vref tidak sama 0 Volt[kembali]
Rangkaian komparator inverting dengan tegangan input Vi berupa gelombang segitiga dan tegangan referensi Vref ?0 Volt adalah seperti gambar 3.1.
Figure 3.1. Rangkaian komparator inverting
Misalkan tegangan output VO = +Vsat seperti gambar 3.2 maka dapat dihitung tegangan ambang atas VUT:
Figure 3.2. Rangkaian komparator inverting saat VO = +Vsat
Misalkan tegangan output VO = -Vsat seperti gambar 3.3 maka dapat dihitung tegangan ambang bawah VLT:
Figure 3.3. Rangkaian komparator inverting saat VO = -Vsat
Bentuk gelombang tegangan output VO adalah seperti pada gambar 3.4 (a) dan gambar 3.4 (b) dan karakteristik I-O seperti pada gambar 3.5 (a) dan gambar 3.5 (b).
Figure 3.4. Bentuk gelombang tegangan output VO
Figure 3.5. karakteristik I-O
Rangkaian komparator non inverting dengan tegangan input Vi berupa gelombang segitiga dan tegangan referensi Vref = 0 Volt adalah seperti gambar 4.1
Figure 4.1. Rangkaian komparator non inverting
Untuk menghitung berapa tegangan ambang VUT atau VLT maka lakukan pemisalan kondisi tegangan output VO sama dengan +Vsat atau –Vsat. Misalkan tegangan output VO = +Vsat seperti gambar 4.2 maka dapat dihitung tegangan ambang atas VLT:
Figure 4.2. Rangkaian komparator non inverting saat VO = +Vsat
Figure 4.3. Rangkaian komparator non inverting saat VO = -Vsat
Bentuk gelombang tegangan output VO adalah seperti pada gambar 4.4 dan karakteristik I-O seperti pada gambar 4.5.
Figure 4.4. Bentuk gelombang tegangan output VO dengan Vref = 0 Volt
Figure 4.5. Kurva karakteristik I-O
Rangkaian komparator non inverting dengan tegangan input Vi berupa gelombang segitiga dan tegangan referensi Vref ?0 Volt adalah seperti gambar 5.1
Figure 5.1. Rangkaian komparator non inverting
Misalkan tegangan output VO = +Vsat seperti gambar 5.2 maka dapat dihitung tegangan ambang atas VLT:
Figure 5.2. Rangkaian komparator non inverting saat VO = +Vsat
Misalkan tegangan output VO = -Vsat seperti gambar 5.3 maka dapat dihitung tegangan ambang bawah VUT:
Figure 5.3. Rangkaian komparator non inverting saat VO = -Vsat
Bentuk gelombang tegangan output VO adalah seperti pada gambar 5.4 (a) dan gambar 5,4 (b) dan karakteristik I-O seperti pada gambar 5.5 (a) dan gambar 5.5 (b).
Figure 5.4. Bentuk gelombang tegangan output VO
Silahkan didownload disini
DAFTAR PUSTAKA
1. Boylestad, R. and Nashelsky, L., 1999, “Electronic Devices and Circuit Theory”, Prentice Hall, New Jersey.
2. Hayt, W. H. and Neudeck, G. W., “Electronic Circuit Analysis and Design”, Houghton Mifflin Company, Boston.
3. Coughlin, R. F. and Driscoll F. F., 1985, “Operational Amplifiers and Linear Integrated Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.
4. Paynter, R. T.,1997, ”Introductory Electronic Devices and Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.
5. Malvino, 1985, “ Aproksimasi Rangkaian Semikonduktor: Pangantar Transistor dan Rangkaian Terpadu”, Penerbit Erlangga.
6. Mike Tooley, 2002, “ Rangkain Elektronika: Prinsip dan Aplikasi”, Penerbit Erlangga
7. Darwison, 2008, “Diktat Elektronika Analog”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
8. Darwison, 2010, “Diktat Dasar Elektronika”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
9. Darwison, 2010, “Panduan Praktikum Dasar Elektronika Digital”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar